PENERAPAN OPTICAL DISTRIBUTION CABINET (ODC) PADA JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH ) DENGAN TEKNOLOGI GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK (GPON)
Fivie Ni’mah F
School of Electrical Engineering
Telkom University
Bandung, Indonesia
fivienimah.student.telkomuniversity.ac.id
Abstrak– Perkembangan teknologi khususnya di bidang telekomunikasi dituntut untuk selalu berkembang, hal tersebut dikarenakan kebutuhan pemakian akses data, voice dan vdeo yang semakin meningkat. Berangkat dari permasalahan yang telah dipaparkan tersebut para penyedia layanan komunikasi melakukan moderenisasi jaringan tembaga menjadi jaringan optik. Teknologi yang Gigabit Passive Optical Network (GPON) merupakan teknologi yang dikembangkan dan diterapkan pada Jaringan Fiber To The Home (FTTH). Jaringan FTTH merupakan jaringan yang menggunakan media transmisi serat optik yang digelar dari stasiun telepon otomat sampai ke rumah pelanggan. Pada Jaringan FTTH terdapat beberapa komponen utama, salah satunya adalah Optical Distribution Cabinet (ODC).
Perangkat ODC memiliki berbagai kapasitas yang biasa dipasang di lapangan mulai dari kapasitas 48 port , 96 port, 144 port, 288 port dan 576 port. Pada ODC dengan kapasitas 144 (144 port) terdiri dari 36 port, yaitu tray 1 sampai dengan 3 digunakan untuk feeder, 24 port disambungkan ke splitter sedangkan 12 port digunakan untuk P2P, 96 port digunakan untuk distribusi yang disambungkan ke splitter, tray ke 5 sampai dengan tray ke 12 dan 12 port untuk P2P, yang dihubungkan ke distribusi.
Keyword : FTTH, GPON, ODC
1. PENDAHULUAN
Perkembangan dari sitem komunikasi optik mulai dimulai pada awal tahun 1790. Sistem komunikasi optik menggunakan cahaya sebagai media perantara untuk mengirimkan informasi. Cahaya yang membawa informasi dapat dipandu melalui pandu gelombang (waveguides) berdasarkan fenomena fisik yang disebut total internal reflection.
Penerapan jaringan telekomunikasi memerlukan perancangan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna agar dapat mencapai target yang telah ditentukan agar berpengaruh pada kualitas serta kuantitas pelayanan yang baik, salah satu teknologi yang digunakan adalah Fiber To The Home (FTTH). Perkembangan teknologi FTTH bertujuan untuk memperoleh layanan Triple Play. Layanan triple play merupakan layanan yang menyediakan fitur voice, data, video.
Perkembangan teknologi yang semakin maju dan matang dalam jaringan telekomunikasi, teknologi FTTH telah menarik lebih banyak perhatian dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi saat ini. Secara umum, koneksi broadband FTTH terdiri dari dua jenis sistem, yang dikenal sebagai Jaringan Optik Aktif dan Jaringan Optik Pasif, sebagian besar penyebaran FTTH cenderung menggunakan PON karena biaya rendah dan kinerja tinggi yang dapat membantu menghemat sejumlah uang pada biaya serat.
Teknologi FTTH yang diterapkan dapat menekan biaya operasi suatu jaringan serta dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan. Ciri-ciri jaringan serat optik membenarkan penghantaran isyarat telekomunikasi dengan lebar jalur yang lebih besar dibandingkan dengan penggunaan kabel konvensional (tembaga). Didalam teknologi FTTH ini ada perangkat Optical Distribution Cabinet (ODC) yang akan menjadi fokus pada jurnal.
2. DASAR TEORI
2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI OPTICAL DISTRIBUTION CABINET
Perangkat outdoor dalam jaringan akses fiber optik (jarlokaf) yang pertama adalah Optical Distribution Cabinet (ODC). ODC adalah suatu ruang yang berbentuk kotak atau kubah (dome) yang terbuat dari material khusus yang berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode untuk keperluan cross connect maupun through connect, sesuai dengan pedoman penggelaran jaringan akses fiber optik ODC harus dilengkapi dengan splitter, berisi connector, splicing dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif (PON), untuk hubungan telekomunikasi [1].
Letak dari ODC ini adalah terletak di rumah kabel, transmisi ini menggunakan komponen optik pasif. Perangkat ini mempunyai dua fungsi utama, antara lain:
- ODC menyediakan sarana transmisi optik dari OLT terhadap pengguna dan sebaliknya.
- Tempat terminasi antara kabel feeder dengan kabel distribusI
Pada umumnya perangkat ODC dipasang di Outdoor walaupun bisa saja dipasang diindoor. Terdapat dua jenis ODC yaitu ODC tanam dan ODC tiang [2].
2.2 SPESIFIKASI OPTICAL DISTRIBUTION CABINET
ODC harus memiliki dua ruang/kompartemen utama yaitu :
1. Kompartemen atas
Merupakan ruangan utama yang menjadi penyusun ruang terbesar ODC sebagai tempat instalasi kelengkapan-kelengkapan ODC seperti konektor, splitter,fiber, dan lain-lain [1].
2. Kompartemen bawah
Merupakan ruangan di bagian bawah ODC yang menjadi tempat mounting kabel masuk dari instalasi kabel dibawah tanah [1].
Persyaratan kapasitas ODC dan kapasitas splitter yang dipasang sesuai dengan tabel 2.1:
Tabel 2.1 Persyaratan kapasitas ODC [1]
Kelas ODC |
Medium ODC |
Large ODC |
Kapasitas maksimal (jumlah port konektor) |
288 |
576 |
Jumlah splitter per ODC (1:4) |
Maksimal 36 splitter |
Maksimal 72 splitter |
Jumlah splitter per ODC (1:32) |
Maksimal 12 splitter |
Maksimal 24 splitter |
2.3 PERSYARATAN PERANGKAT OPTICAL DISTRIBUTION CABINET
Terdapat beberapa kriteria atau persyaratan untuk menyusun perangkat ODC diantaranya:
1. Rangka Optical Distribution Cabinet
Rangka ODC terbuat dari bahan logam stainless stell yang tahan karat/korosi, tahan cuaca, kuat dan kokoh sebagai tempat mounting kotak ODC pada pondasi maupun sebagai tempat instalasi kelengkapan dan kotak luar ODC (dinding,atap,pintu), penggunaan logam berupa plat sebagai rangka harus memiliki ketebalan minimal 1.9 mm. Khusus kelengkapan berupa baut, mur, engsel pintu, dan sejenisnya yang berbahan logam harus menggunakan logam baja tahan korosi, tahan cuaca [1].
Rangka harus menjadi tempat mounting keseluruhan ODC pada pondasi. Rangka juga harus menjadi tempat mounting perangkat kelengkapan ODC, misal : splice tray, splitter room/tray, port adaptor pada kompartemen atas. Rangka harus menjadi tempat mounting kotak luar ODC (dinding,atap dan pintu), baik sebelum maupun sesudah dipasang seluruh perangkat kelengkapan dan kotak luar ODC, rangka harus kokoh,kuat dan tidak goyah dan ditetapkan dengan metode MOS (Mean Opinion Score) [1].
Bentuk ODC secara keseluruhan setelah kotak luar yang terdiri dinding, atap dan pintu diinstalasi pada rangka harus berbentuk kotak/dome. Kotak luar ODC dengan splitter harus terbuat dari bahan logam atau metal, plastik atau fiber glass yang diperkuat atau bahan-bahan sejenis lain yang memiliki sifat tahan korosi,tahan cuaca, kuat dan kokoh dan dipasang pada rangka ODC sedemikian sehingga harus melindungi isi dan kelengkapan ODC dari pengaruh lingkungan [1].
2. Kotak Luar (Dinding, Atap, Pintu) Optical Distribution Cabinet
Apabila kotak luar ODC menggunakan bahan logam , maka harus menggunakan konstruksi double-skin dimana setiap plat logam yang digunakan memiliki ketebalan minimal 1.4 mm, penggunaan konstruksi double skin pada kotak luar ODC harus memastikan semua sisi plat logam lulus uji tahan karat. Pembukaan konstruksi double-skin dapat diterapkan dalam uji tersebut. Untuk keamanan, kegiatan bongkar pasang kotak luar ODC harus hanya bisa dilakukan melalui pintu yang telah dibuka menggunakan kunci yang telah disediakan [1].
Kotak luar yang minimal terdiri dari dinding, atap dan pintu harus diinstalas pada rangka dengan teknik non-permanen menggunakan baut atau lainnya sedemikian sehingga terpasang kuat pada rangka, namun tetap dapat dibongkar/lepas dari rangka dengan mudah tanpa mengganggu konstruksi rangka dan instalasi perangkat kelengkapan ODC lainnya. Tidak boleh ada baut pengikat kotak luar ODC yang dapat diakses dan dilepas langsung dari luar ODC [1].
Pintu dalam keadaan terbuka harus dapat memberikan keluasaan dan kemudahan dalam pekerjaan instalasi maupun pemeliharaan dan memiliki mekanisme pencegahan accidental closing, selain itu pintu juga harus dapat ditutup sempurna tanpa celah. Pintu maupun selubung ODC harus dilengkapi dengan mekanisme pengaman berupa kunci dan minimal dua anak kunci yang sesuai [1].
Apabila ODC memiliki lebih dari 1 pintu, maka semua pintu harus dapat dibuka hanya dengan 1 kunci yang sama, kunci dan anak kunci harus dibuat dari bahan yang kuat dan anti karat, lubang kunci harus dilengkapi dengan tutup kedap air yang dapat dibuka tutup dengan mudah [1].
3. Konstruksi Optical Distribution Cabinet
Konstruksi ODC dengan splitter secara umum harus kuat, kokoh dan tahan karat sesuai dengan peruntukan instalasi di luar ruangan, sehingga mampu melindungi instalasi konstruksi dan fungsi-fungsi perangkat yang diinstalasikan di dalamnya terhadap pengaruh lingkungan. Secara keseluruhan, konstruksi ODC dengan splitter terdiri dari kotak luar/dome dan kelengkapan lainnya, dudukan ODC harus pada rangka ODC, tidak boleh pada dinding/kotak luar ODC, dudukan ODC dapat digunakan untuk memasang ODC pada tempatnya dengan kokoh dan kuat. Pemasangan ODC pada pondasi harus menggunakan angkur berbahan stainless steel atau baja anti karat.
4. Kelengkapan Optical Distribution Cabinet
ODC harus dilengkapi dengan (splitter, room/tray, splice tray, alur kabel, port adaptor, parking lot, dan lain-lain) harus di mounting pada rangka ODC dan tidak terganggu saat kotak luar ODC dibongkar/pasang, semua fabrikasi splicing yang ada harus memiliki splice loss maksimum 0.05 dB. Instalasi perangkat kelengkapan ODC pada rangka harus memudahkan dalam operasi maupun pemeliharaa ODC. Degan perangkatyang terpasang di dalam ODC harus tersedia ruang untuk tempat splicing, tempat splitter, konektor yang harus diatur dalam parking lot/adaptor connector, dan ruang yang cukup untuk menajemen fiber. Dudukan manajemen fiber sedemikian rupa sehingga dapat menghindari tekukan maupun lekukan yang mengakibatkan bend loss[1].
2.4 BAGIAN-BAGIAN OPTICAL DISTRIBUTION CABINET
Secara umum perangkat ODC yang menunjang untuk sarana Telekomunikasi ada beberapa bagian yaitu: cable tray, patch cord, pigtail, parking lot, slack storage, splice tray, splice, splitter. Yang tergabung dalam satu perangkat. Seperti yang ditunjukan pada gambar 2.1 , secara umum penjelasan mengenai bagian-bagian OLT adalah :
1. Cable Tray
Berfungsi untuk menempatkan hasil sambungan kabel fiber optik dan digunakan dalam konteks manajemen kabel konektor [3].
2. Patch Cord
Merupakan kabel fiber optik dengan panjang tertentu yang sudah dilengkapi dengan konektor di ujung kabel dan digunakan untuk menghubungkan antar perangkat atau ke koneksi telekomunikasi. Kabel ini hanya dipergunakan khusus didalam ruangan. Patch cord ada yang 1 core ( Simplex ) dan 2 core ( Duplex ), Singlemode dan Multimode, Dan jenis konektor nya pun banyak sekali ada yang bulat dan ada yang agak kotak pokoknya banyak jenisnya [3].
3. Pigtail
Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor. Biasanya kabel pigtail di install di OTB (Optical Distribution Box) dan disambung /splicing dengan tarikan kabel Optic yang glondongan (Loose tube cable / Tight buffered cable) [3].
4. Parking Lot
suatu tempat terminasi sementara konektor yang belum disambungkan [3].
5. Slack Storage
suatu kompartemen yang digunakan untuk mengamankan, mengorganisasikan, dan melindungi kelebihan kabel/fiber [3].
6. Splice Tray
Suatu kompartement untuk mengamankan, mengorganisasikan, dan melindungi sambungan fiber yang menggunakan teknik splicing [3].
Gambar 2.1 Perangkat ODC [7]
7. Splice
sambungan permanen antara dua serat optik [3].
8. Splitter
Splitter merupakan komponen pasif yang dapat memisahkan daya optik dari satu input serat ke dua atau beberapa output serat. Splitter pada PON dikatakan pasif sebab tidak memerlukan sumber energi eksternal dan optimasi tidak dilakukan terhadap daya yang digunakan terhadap pelanggan yang jaraknya berbeda dari node splitter, sehingga cara kerjanya membagi daya optik sama rata [4].
9. Konektor
Konektor optik merupakan salah satu perlengkapan kabel serat optik yang berfungsi sebagai penghubung serat. Dalam operasinya konektor mengelilingi serat kecil sehingga cahayanya terbawa secara bersama-sama tepat pada inti dan segaris dengan sumber cahaya (serat lain). Konektor yang digunakan pada Optical Access Network dapat dipasang di luar dan di lokasi pelanggan [4].
2.5 PARAMETER KINERJA OPTICAL DISTRIBUTION CABINET
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja ODC, faktor tersebut yaitu:
- ODC harus dapat bekerja pada suhu -25⸰C sampai dengan +60⸰C [1].
- Tahan terhadap kekedapan air [1].
- Kotak ODC, baik kompartemen bawah maupun kompartemen atas harus tidak dapat dimasuki oleh debu, serangga, binatang kecil lain, ODC harus tahan terhadap getaran dan benturan [1].
- Ruang kompartemen bawah harus dilengkapi dengan vetilasi yang cukup untuk mencegah terjadinya kondensasi dari uap air yang terperangkap di dalam kompartemen bawah [1].
3. MODEL DAN IMPLEMENTASI SISTEM
3.1 PERKEMBANGAN OPTICAL DISTRIBUTION CABINET PADA TEKNOLOGI GPON
GPON (Gigabit Passive optical network) merupakan evolusi dari standar BPON. Teknologi ini mendukung kecepatan yang besar, peningkatan dalam pengamanan dan pilihan 2 layer protokol (ATM, GEM, Ethernet). Tetapi pada kenyataannya ATM tidak diimplementasikan. Teknologi ini memiliki bandwidth 2,5 Gbps dengan efisiensi 93% GEM (GPON Encapsulate Method) menggunakan frame segnmentation untuk QoS (Quality of service) yang lebih besar. Standar teknologi ini memperbolehkan beberapa pemilihan kecepatan, tetapi untuk industri seragam 2,488 Mbps untuk downstream dan 1,244 untuk upstream [6].
Prisip kerja dari GPON yaitu ketika data atau sinyal dikirimkan dari OLT, maka ada bagian yang bernama splitter yang berfungsi untuk memungkinkan serat optik tunggal dapat mengirim ke berbagai ONT. Untuk ONT sendiri akan memberikan data-data dan sinyal yang diinginkan oleh user. Konfigurasi GPON terdiri dari 3 bagian utama yaitu [5]:
- OLT (Optical Line Terminal) adalah perangkat utama terpasang di sisi sentral.
- ODN (Optical Data Network) adalah perangkat fiber optic meliputi ODF, ODC, ODP, Splitter.
- ONT (Optical Network Terminal) adalah perangkat aktif disisi pelanggan.
GPON mampu memberikan layanan Triple Play yaitu [5]:
- Voice: Bila kita memberikan layanan voice via jaringan FTTH GPON maka layanan voice dapat diberikan melalui :
- POTS port pada ONT dengan antar muka FXS (RJ11)
- Dengan POTS ini maka telepon yang digunakan berupa telepon analog (telepon biasa) [5].
- SIP /H.248 Phone (RJ45) [5].
- Dengan protocol SIP/H.248 maka terminal telepon yang digunakan berupa IP phone. Interface yang digunakan antara IP phone dan ONT berupa RJ45 [5].
Gambar 3.1 Sistem GPON [3].
2. Video / IPTV: Untuk layanan video atau IPTV dapat dicapai dengan menggunakan dua opsi. Opsi pertama menggunakan interface RF sedangkan opsi kedua menggunakan interface Ethernet [5].
3. Data Comm: Untuk layanan komunikasi data, maka interface yang digunakan adalah RJ45 [5].
3.2 IMPLEMENTASI OPTICAL DISTRIBUTION CABINET DI DALAM JARINGAN OPTIK
Secara umum sistem jaringan FTTX yaitu jaringan lokal bebasis fiber optik, dimana dalam sistem ini terdapat dua buah atau lebih perangkat aktif, di mana satu perangkat akif yang di pasang disisi sentral yang berfungsi untuk mengubah sinyal elektrik menjadi sinyal optik, dan satu perangkat lagi dipasang didekat pelanggan atau dilokasi pelanggan itu sendiri yang berfungsi mengubah kembali dari sinyal optik menjadi sinyal elektrik, dimana lokasi perangkat aktif disisi pelanggan disebut juga titik konversi optik (TKO), dengan demikian TKO adalah batas akhir kabel optik ke arah pelanggan yang berfungsi sebagai lokasi konversi sinyal optik ke sinyal elektrik [5]. Perbedaan letak TKO menimbulkan modus aplikasi
FTTX yang berbeda-beda berupa:
- Fiber to The Building, TKO terletak didalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi di basement atau tersebar di beberapa lantai, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor, FTTB dapat dianalogikan dengan daerah catu langsung atau terminal blok (TB) pada jaringan kabel tembaga.
- Fiber to The Zone, TKO terletak disuatu tempat di luar bangunan, biasanya berupa cabinet yang di tempatkan di pinggir jalan sebagai mana biasanya, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer [5].
- Fiber to The Curb, TKO terletak disuatu tempat di luar bangunan, baik di dalam cabinet, di atas tiang maupun di man hole, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melaui kabel tembaga hingga beberapa ratus meter saja, FTTC dapat dianalogikan sebagai pengganti Distribusi Point (DP) [5].
- Fiber to The Tower, TKO terletak didalam shelter dari pada tower, terminal equipment system GSM / CDMA dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor hingga beberapa meter saja, jaringan kabel FO yang mencatu tower [5].
- Fiber to The Home, TKO terletak didalam rumah pelanggan, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor hingga beberapa meter saja [5].
FTTH (Fiber To The Home) adalah jaringan optik yang sepenuhnya dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pelanggan menggunakan serat optik sebagai media penghantar. Jarak antara pusat layanan dan pelanggan adalah maksimal 20 km. FTTH adalah jaringan yang terdiri dari perangkat aktif baik OLT (Optical Line Termination) dan ONT (Optical Network Termination) yang dihubungkan dengan media fiber optik dan perangkat pendukung lainnya atau yang di sebut ODN(Optical Dsitribution Network) seperti ODC, ODP, Splitter, ODF [5].
Gambar 3.2 merupakan gambar segmen-segmen dalam jaringan FTTH:
Gambar 3.2 Konfigurasi umum FTTH [5]
Berdasarkan gambar 3.2 ODC merupakan salah satu perangkat yang digunakan dalam jaringan Fiber to the Home (FTTH). Dalam perancangan jaringan FTTH teknologi yang digunakan yaitu GPON. Gigabit Passive Optical Network (GPON) GPON menggunakan standar ITU-T G.984 dan merupakan bentuk khusus dari FTTH.
4. ANALISA PERANGKAT OPTICAL DISTRIBUTION CABINET PADA JARINGAN OPTIK
Perangkat Optical Distribution Cabinat (ODC) merupakan terminasi kabel feeder yang berawal dari FTM dan awal terminasi kabel Distribusi menuju ODP (pada konfigurasi Bus). ODC juga bisa menjadi terminasi dari dua segmen kabel Feeder (pada konfigurasi Ring). ODC bisa berada pada indoor atau ourdoor, tergantung pada kebutuhan [7].
Kapasitas ODC yang dipasang di lapangan mulai dari kapasitas 48 port , 96 port, 144 port, 288 port dan 576 port [7].
Gambar 4.1 ODC 144 port [7]
Pada ODC dengan kapasitas 144 (144 port) terdapat [7]:
- 36 port, yaitu tray 1 sampai dengan 3 digunakan untuk feeder, 24 port disambungkan ke splitter sedangkan 12 port digunakan untuk P2P
- 96 port digunakan untuk distribusi yang disambungkan ke splitter, tray ke 5 sampai dengan tray ke 12
- 12 port untuk P2P, yang dihubungkan ke distribusi
Terminasi pada ODC menggunakan beberapa konfigurasi [7]:
1. Konfigurasi BUS
Kabel Feeder diterminasi mulai pada Row 1
Kabel Distribusi di terminasi mulai pada Row 5
2. Pada Konfigurasi Ring
Row 1 untuk East 1 dan Row 2 untuk West 1
Row 3 untuk East 3 dan Row 4 untuk West 2
5. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan pada bab-bab selanjutnya dapat disimpulkan bahwa :
- ODC adalah suatu ruang yang berbentuk kotak atau kubah (dome) yang terbuat dari material khusus yang berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode untuk keperluan cross connect maupun through connect.
- Terdapat beberapa spesifikasi yang perlu diperhatikan pada saat pembentukan ODC yaitu ODC harus memiliki 2 ruang/kompartemen daintaranya kompartemen atas dan kompartemen bawah.
- Persyaratan untuk memasang ODC dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: Rangka ODC, Kotak Luar (Dinding, Atap, Pintu) ODC, Konstruksi ODC, kelengkapan ODC.
- Perangkat ODC terdapat beberapa bagian yaitu: cable tray, patch cord, pigtail, parking lot, slack storage, splice tray, splice, splitter.
- Parameter yang dietetapkan agar ODC dapat berfungsi yaiyu: ODC harus dapat bekerja pada suhu -25⸰C sampai dengan +60⸰C, tahan terhadap kekedapan air, Kotak ODC, baik kompartemen bawah maupun kompartemen atas harus tidak dapat dimasuki oleh debu, serangga, binatang kecil lain, ODC harus tahan terhadap getaran dan benturan, Ruang kompartemen bawah harus dilengkapi dengan vetilasi
- Kapasitas ODC yang dipasang di lapangan mulai dari kapasitas 48 port , 96 port, 144 port, 288 port dan 576 port
- Terminasi pada ODC menggunakan beberapa konfigurasi yaitu: Konfigurasi BUS dan Konfigurasi Ring
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] |
A. Maulana, “https://www.slideshare.net,” PT. TELKOM AKSES, 11 Oktober 2018. [Online]. Available: https://www.slideshare.net/AriMaulana4/modu-instalasi-ftth. [Diakses 1 Maret 2020]. |
[2] |
A. Ramadhan, “ambang-ramadhan.blogspot.com,” [Online]. Available: http://ambang-ramadhan.blogspot.com/2015/04/perangkat-jarlokaf-optical-distribution.html. [Diakses 1 Maret 2020]. |
[3] |
Rezana, “http://renzana.blogspot.com/,” Januari 2013. [Online]. Available: http://renzana.blogspot.com/2013/01/gpon.html. [Diakses 2 Maret 2020]. |
[4] |
“http://tjakraagungpersada.blogspot.com/,” Agustus 2015. [Online]. Available: http://tjakraagungpersada.blogspot.com/2015/08/odc-optical-distribution-cabinet.html. [Diakses 2 maret 2020]. |
[5] |
S. A. S. Sunarsan Sitohang, “IMPLEMENTASI JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN TEKNOLOGI GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK (GPON),” Jurnal SIMETRIS, vol. 9, no. 2, pp. 879-888, 2018. |
[6] |
R. Jepri, “PERANCANGAN JARINGAN AKSES FIBER TO THE HOME (FTTH) MENGGUNAKAN TEKNOLOGI GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK (GPON)”. |
[7] |
Erna, “https://ambarerna.blogspot.com/,” 5 juli 2019. [Online]. Available: https://ambarerna.blogspot.com/2019/07/odn-bagian-3-optical-distribution.html?m=0. [Diakses 3 maret 2020]. |